Bangunan masjid ini menurut masyarakat setempat dibangun pada akhir tahun 1800-an.
Baca: Sejarah Cagar Budaya Masjid Raya Padusunan di Kota Pariaman
Deskripsi Arkeologis
Masjid Raya Badano memiliki kesamaan dengan masjid atau Surau Pasar dan Masjid Raya Padusunan, berupa masjid dengan atap tumpang yang dikombinasikan dengan bangunan dan kubah dipuncaknya.
Selain itu juga terdapat kesamaan pada tata ruang utama masjid, tetapi masjid Raya Badano memiliki perbedaan pada menara yang terdapat di bagian depan dari masjid.
Pada masjid Raya Badano terdapat tiga buah menara satu di antaranya merupakan bagian dari mihrab.
[caption id="attachment_189" align="alignnone" width="660"] Cagar Budaya Masjid Raya Badano di Kota Pariaman.[/caption]Bangunan masjid terbuat dari beton dengan bentuk atap tumpang tiga. Masjid ini disebut Masjid Badano karena di dalam masjid terdapat guci besar atau masyarakat setempat menyebut badano yang berfungsi sebagai tempat untuk mengambil wudhu.
Masjid ini telah mengalami beberapa kali pemugaran sehingga bentuk aslinya sudah tidak kelihatan lagi. Bangunan masjid disangga oleh tiang yang berbentuk bulat dan segi delapan yang berjumlah 33 tiang.
Fungsi
Editor : Redaksi