Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Naras di Kota Pariaman

×

Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Naras di Kota Pariaman

Bagikan berita
Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Naras di Kota Pariaman
Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Naras di Kota Pariaman

Latar belakang berdirinya stasiun kereta api di Sumatera Barat adalah akibat penemuan dan pembukaan tambang Batubara di Ombilin Sawahlunto yang cadangannya cukup potensial.

Pada bulan Juli 1891 telah dapat diselesaikan pembangunan jalan kereta api pertama di Sumatera Barat, yakni dari Pulau Air ke Padang Panjang.

Seiring dengan dibangunnya jalur rel kereta api, maka dibangun pula stasiun yang berfungsi:

1. Sebagai tempat kereta api berhenti. Menurunkan penumpang (manusia atau bisa juga hewan) dan barang. 2. Sebagai tempat kereta api berangkat. Mengangkut penumpang (manusia atau bisa juga hewan) dan barang.

Baca: Sejarah Cagar Budaya Kompleks Pillbox Jepang Manggung di Kota Pariaman

Sebagai tempat kereta api bersilang, menyusul atau disusul. Semua kegiatan tersebut berada di bawah penguasaan seorang kepala yang bertanggung jawab penuh atas urusan perjalanan kereta.

Untuk jalur ke Pariaman, persimpangan rel kereta api berada di Lubuk Alung, dengan melewati stasiun Stasiun Pauh Kamba, dan Kurai Taji.

Stasiun Kereta Api Naras dibangun sekitar tahun 1930an. Sedangkan bangunan Depo Stasiun baru dibangun tahun 1976.

Stasiun ini merupakan salah satu stasiun yang berada di jalur Pariaman-Sungai Limau.

Terakhir dipergunakan tahun 1998. Sebelum penghentian jalur ini ke Naras ini, stasiun ini berfungsi sebagai lokasi transit pengangkutan hasil kelapa sawit dari Pasaman Barat.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini