Stasiun Singkarak ini diperkirakan dibangun dalam rentang akhir tahun 1890-an sampai dengan awal 1900-an. Setelah berkurangnya cadangan batubara di Ombilin, Sawahlunto, rute ini tidak lagi difungsikan.
Pada tahun 2000-an jalur tersebut difungsikan kembali sebagai kereta wisata dengan rute Solok-Padang Panjang. Namun sekarang jalur ini tidak dioperasikan untuk sementara waktu.
Baca: Sejarah Cagar Budaya Situs Prasasti Paninggahan di Kabupaten Solok
Deskripsi Arkeologis
Bangunan Stasiun Singkarak berdenah empat persegi panjang dengan ukuran panjang 18,6 m x lebar 4,43 m.
Orientasi bangunan menghadap arah timur. Secara umum bangunan berbahan: dinding kantor dan ruang tunggu penumpang berbahan kayu. Sedang ruang pelayanan dinding berbahan bata berspesi (tembok) dan atap dari seng.
Berdasarkan hasil tinjauan lapangan, bangunan terdiri dari 3 (tiga) ruang dengan rincian: ruang tunggu (peron) pada sisi utara berukuran panjang 7,93 m x 4,43 m. Secara keseluruhan ruangan ini berbahan kayu (tiang) dengan dinding kayu.Kemudian pada bagian tengah terdapat bangunan berdinding kayu yang difungsikan sebagai ruang kantor pegawai stasiun yang berukuran panjang 4,60 m x lebar 4,43 m.
Selanjutnya pada sisi selatan terdapat ruang pelayanan, yakni ruang tempat memindahkan jalur kereta api yang berukuran panjang 6,07 m x lebar 4,43 m.
Baca: Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Koto Anau di Kabupaten Solok
Editor : Redaksi