Sejarah atau Historis
Secara umum Balairung ini merupakan perpindahan/perkembangan dari medan nan bapaneh. Secara umum Balairung Sari Sulit Air adalah tempat musyawarah adat bagi masyarakat Sulit Air.
Balairungsari ini masih difungsikan sampai sekarang. Pada bagian dalam ruangan tempat duduknya mencirikan filosofi “berdiri sama tinggi, duduk sama rendah” dengan bentuk sama rata yang berarti tidak ada perbedaan antara masyarakat biasa dengan penghulu adat.
Bangunan ini pernah dipugar dengan dana swadaya masyarakat dan bantuan dari DPP SAS Sulit Air pada tahun 1998 berupa pergantian bagian atap bangunan.
[caption id="attachment_140" align="alignnone" width="700"] Cagar Budaya Balairung Sari Sulit Air di Kabupaten Solok[/caption]
Deskripsi Arkeologis
Balairung Sulit Air berada di belakang kantor Wali Nagari Sulit Air dengan areal seluas 25 x 25 m (225 m2). Bangunan utama berukuran 20 x 4,5 m dengan ciri bergonjong.Secara keseluruhan bangunan berbahan kayu, atap dari ijuk, dan plafon dari bambu. Keseluruhan bagian dinding bangunan berhiaskan (bermotif) flora.
Tangga masuk bangunan berjumlah dua buah berbahan tembok (semen) yang sudah dilapaisi keramik.
Pada bagian dalam ruangan tempat duduknya mencirikan filosofi “berdiri sama tinggi, duduk sama rendah” dengan bentuk sama rata yang berarti tidak ada perbedaan antara masyarakat biasa dengan penghulu adat.
Editor : Redaksi