Situs Cagar Budaya Kompleks Pertahanan Jepang Indarung42, Kota Padang

×

Situs Cagar Budaya Kompleks Pertahanan Jepang Indarung42, Kota Padang

Bagikan berita
Situs Cagar Budaya Kompleks Pertahanan Jepang Indarung42, Kota Padang
Situs Cagar Budaya Kompleks Pertahanan Jepang Indarung42, Kota Padang

Yang menjadi dasar utama adalah terdapatnya logo berupa “mahkota” yang merupakan ciri khusus dan lazim digunakan pemerintah kolonial Belanda pada masa itu. Meriam ini dibuat pada tahun 191643, yakni pada masa Perang Dunia pertama.

Namun dalam perkembangannya, diperkirakan meriam ini tetap difungsikan oleh tentara Jepang pada masa Perang Dunia Kedua. Melihat keletakan objek yang berada pada  tempat  yang  tinggi  (sangat strategis), keberadaan meriam ini difungsikan sebagai pertahanan atau penjagaan objek vital khususnya pabrik Semen Padang yang mulai berproduksi tahun 1910.

Dari sisi ekonomis, pabrik Semen Padang dinilai memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.

Deskripsi Arkeologis,

Kawasan Pertahanan Jepang Indarung ini berada pada are Lapangan Golf milik dari PT Semen Padang. Pada kawasan ini setidaknya terdapat 3 objek yaitu 2 bangunan bunker yang dilengkapi dengan meriam dan 1 bangunan bunker yang tidak dilengkapi dengan meriam Bunker Jepang I Objek berada diatas gundukan tanah seluas 4,80 m x 4,80 m.

Pada lokasi ini terdapat bangunan bunker dan dua (2) bangunan berbahan cor semen/beton yang masing-masing berada di sisi timur dan barat (jarak ± 2,5 m) berbentuk kotak, empat persegi panjang berukuran panjang 2,63 m x lebar 2,26 m x tinggi 1,63 dengan ketebalan dinding rata-rata 35 cm.

Bagian yang terbuka pada bangunan ini hanya pada satu bidang yakni yang menghadap ke meriam. Dengan asumsi diatas, diperkirakan bangunan digunakan sebagai tempat perlindungan dan penyimpanan amunisi.

Pada bangunan bunker ini terdapat satu (1) buah meriam. Meriam ini secara keseluruhan berbahan besi/logam. Meriam ini memiliki panjang (dari pangkal- ujung) 3,60 m dengan diameter pangkal 42 cm dan ujung 11 cm.

Sebagai catatan diameter laras meriam semakin mengecil ke bagian ujung. Laras meriam ditopang oleh dua buah lempengan besi berbentuk segi tiga yang terdapat pada masing-masing sisi laras.

Sebagai dudukan meriam ke pondasi (coran semen/beton) terdapat sebuah besi bulat yang menempel pada lantai dasar dan dikuatkan dengan baut. Sebagai pondasi meriam, digunakan coran semen/beton berbentuk segi delapan dengan diameter 4,80 m, tinggi dari permukaan tanah 50 cm.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini