Situs Cagar Budaya Gedung Joang 45 Sumbar, Kota Padang

×

Situs Cagar Budaya Gedung Joang 45 Sumbar, Kota Padang

Bagikan berita
Situs Cagar Budaya Gedung Joang 45 Sumbar, Kota Padang
Situs Cagar Budaya Gedung Joang 45 Sumbar, Kota Padang

SEMANGAT DATA - Salah satu cagar budaya yang ada di Kota Padang adalah Gedung Joang 45 Sumbar, Gedung Joang 45 Sumbar ini tercatat dengan inventaris Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dengan No. 26/BCB-TB/A/01/2007.

Situs cagar budaya ini beralamat di Jalan Jl. Samudra No. 8 Kelurahan Belakang Tangsi Kecamatan Padang Barat Kabupaten/kota Padang Provinsi Sumatera Barat

Mudah, karena lokasi situs berada di sisi jalan raya. Dapat diakses dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Secara astronomis, lokasi ini berada pada garis lintang 0˚ 57’ 28.6” S 100˚ 21’ 12.9” E.

Deskripsi Hostoris,

Gedung tersebut didirikan pada tahun 1909 dan dahulunya merupakan kantor Perwakilan Dagang Jerman di pantai Barat Sumatera. Kemenangan Jepang pada Perang Asia Timur Raya tanggal 17 Maret 1942 membuat kepemilikan gedung ini berpindah ke tangan serdadu Jepang dan mereka menjadikan gedung ini sebagai markas pasukan yang juga berfungsi sebagai penjaga keamanan pantai dan kawasan barat Kota Padang.

Akhir dari Perang Asia Timur ditandai dengan bertekuk lututnya Jepang terhadap sekutu. Imbas dari keadaan ini peta kekuatan pasukan Jepang mulai melemah teruma dikawasan pantai barat pulau Sumatera.

Pasukan Jepang pun mulai tidak berdaya menghadapi perlawanan dan serangan masyarakat Kota Padang sehingga gedung bekas konsulat dagang Jerman ini ditinggalkan begitu saja oleh pasukan Jepang.

Pada saat itu, semua tentara jepang berkumpul di tangsi militar yang berlokasi di daerah ganting. Menyikapi kekosongan kekuasaan maka pada tanggal 21 Agustus 1945, Bapak Chatib Sulaiman beserta Ismael Lengah (mantan Angkatan Giyugun I Padang) berinisiatif untuk mendirikan BPPI atau Balai Penerangan Pemuda Indonesia.

BPPI adalah suatu organisasi yang bertugas menjaga keamanan serta sebagai media penyuara informasi kemerdekaan Republik Indonesia di Sumatera Barat. Bapak Ismael Lengah menformat organisasi tersebut dengan 8 pasukan induk yang anggotanya merupakan mantan dari Giyugun, Kai – gun, Hei Ho, Seinendan, Bagodan, dan Kaisat Sutai.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini