Mengungkap Sejarah Nama-Nama Jalan Tua Sebelum Kemerdekaan Indonesia di Kota Padang

×

Mengungkap Sejarah Nama-Nama Jalan Tua Sebelum Kemerdekaan Indonesia di Kota Padang

Bagikan berita
Balai Kota Padang tempo dulu. (Foto: Istimewa)
Balai Kota Padang tempo dulu. (Foto: Istimewa)

4. Jalan Diponegoro

Jalan Diponegoro diambil dari nama pahlawan Indonesia dan membentang dari utara ke selatan.

Di jalan ini terdapat Museum Adityawarman yang menyimpan koleksi benda bersejarah Minangkabau dan Mentawai.

Museum ini memiliki area taman luas yang dikenal sebagai Taman Melati. Jalan ini juga terkenal sebagai pusat kesenian dan budaya karena terdapat Taman Budaya yang menjadi tempat atraksi kesenian.

Pada masa kolonial, jalan ini bernama Wilhelmina, nama ratu Belanda yang berkuasa lebih dari 50 tahun.

Banyak tempat atau jalan di Hindia Belanda yang dinamakan Wilhelmina, termasuk di Padang.

5. Jalan Mohammad Yamin

Di perempatan Jalan Diponegoro terdapat Jalan Mohammad Yamin yang menuju ke Pasar Raya.

Mohammad Yamin adalah Pahlawan Nasional Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda 1928. Jalan ini panjangnya sekitar 1 km dan berakhir di perempatan Jalan Bagindo Aziz Chan.

Jalan Mohammad Yamin adalah pusat ekonomi di Padang dengan deretan pertokoan dan pusat perbelanjaan Sentral Pasar Raya. Ada juga Masjid Taqwa Muhammadiyah yang selalu ramai.

Pada masa kolonial Belanda, jalan ini bernama Jalan Raaff, diambil dari nama Antoine Theodore Raaff, Letnan Kolonel Belanda yang terlibat dalam Perang Padri.

Raaff terkenal karena memimpin pasukan yang melemahkan pertahanan Kaum Padri, tetapi meninggal mendadak di Padang pada 17 April 1824. Keberhasilannya membuat namanya diabadikan sebagai nama jalan. (*)

Editor : Heru C
Bagikan

Berita Terkait
Terkini