Namun, kota ini juga memiliki sejarah kelam berupa perang antar kaum yang dipicu oleh masalah jual beli di Pasar Jumat nan Usang.
Perang terjadi antara Kaum Nan Ampek Koto dan Kaum Nabi Nuh.
Peperangan ini tidak seimbang, karena jumlah pasukan Kaum Nabi Nuh lebih banyak. Kedua panglima Kaum Nan Ampek Koto, Tuanku Bandaro dan Datuk Bungsu, tewas dalam pertempuran.
Perang ini diakhiri oleh campur tangan Tuanku Pamansiangan, seorang ulama dari Koto Laweh, yang berhasil mendamaikan kedua belah pihak.
Transformasi Padang Panjang
Padang Panjang yang dulunya padang ilalang luas dan datar, kini telah berkembang pesat.
Kawasan yang dulunya disebut "Tangah Padang Nan Panjang Sari Menanti" sekarang dikenal sebagai Padang Panjang.
Sebagian wilayahnya, seperti Bukit Surungan, berubah nama berdasarkan peristiwa sejarah yang terjadi di sana.Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Tuanku Nan Elok dari Koto Laweh mengajukan permintaan kepada pemerintah kolonial agar sebagian wilayah Padang Panjang dijadikan hak milik Kaum Nan Ampek Koto.
Permintaan ini disetujui dan wilayah tersebut digunakan untuk pembangunan pertanian dan perkebunan.
Hingga saat ini, Padang Panjang dikenal sebagai kota dengan sejarah pendidikan dan keagamaan yang kaya di Sumatera Barat.
Editor : Heru CSumber : Youtube Mulifa Chanel