Selain keindahan alamnya, keberadaan mangrove di Desa Teluk Buo juga memiliki potensi sebagai Healing Forest yang memberikan ketenangan pikiran serta manfaat ekologis dalam menyimpan karbon dan menjaga keanekaragaman hayati.
Azkia Ramadiani, salah seorang pengunjung, mengungkapkan bahwa Teluk Buo tidak hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga sebagai tempat untuk merasakan manfaat dari keberadaan hutan mangrove yang menenangkan.
Ia menegaskan pentingnya untuk lebih peduli dalam menjaga lingkungan alam sekitar.
"Heal for rest, sama halnya dengan menyembuhkan diri untuk beristirahat, memberikan ketenangan, merasakan manfaat dari healing. Sehingga kita ingin menambah semangat menjaga hutan dan pesisir. Lebih peduli untuk menjaga lingkungan," ujar Azkia.Dengan potensi alamnya yang luar biasa dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, Desa Wisata Teluk Buo menjadi contoh yang inspiratif bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. (*)
Editor : Heru C
