6 Tradisi Unik yang Masih Hidup di Minangkabau, Warisan Tetap Terjaga

×

6 Tradisi Unik yang Masih Hidup di Minangkabau, Warisan Tetap Terjaga

Bagikan berita
Proses pernikahan yang terjadi di Minangkabau atau Sumatera Barat. (Foto: Istimewa)
Proses pernikahan yang terjadi di Minangkabau atau Sumatera Barat. (Foto: Istimewa)

2. Warisan atau Pusako Jatuh ke Anak Perempuan

Dalam adat Minang, harta warisan dari keluarga hanya jatuh kepada anak perempuan. Anak laki-laki tidak berhak menerima warisan dari orang tuanya.

Jika sebuah keluarga tidak memiliki anak perempuan, maka warisan diberikan kepada keponakan dari saudara perempuan.

Tradisi ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian finansial di kalangan pria Minang dan mengurangi ketergantungan pada dukungan orang tua.

3. Pendidikan Pria Minang Menentukan Nilai Jualnya

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai seorang pria Minang, semakin tinggi pula nilai pasarnya.

Harga calon pengantin laki-laki ditentukan oleh tingkat pendidikannya. Kesepakatan harga uang jemput atau uang japuik yang diberikan keluarga mempelai wanita dapat disesuaikan dengan tingkat ekonomi keluarga.

4. Prosesi Adat Pernikahan yang Panjang

Prosesi pernikahan adat Minang sangat panjang dan rumit, meliputi beberapa tahap seperti maresek, menimang, batimbang tando, mahanta siriah, babako, malam bainai, dan malam bajapuik.

  • Maresek: Keluarga wanita mendatangi keluarga pria.
  • Menimang dan batimbang tando: Pengikatan perjanjian dengan benda pusaka.
  • Mahanta siriah: Calon mempelai pria membawa selapah berisi daun nipah dan tembakau untuk meminta restu.
  • Babako: Penjemputan calon pengantin wanita ke rumah keluarga ayahnya.
  • Malam bainai: Ritual melekatkan pacar kuku sehari sebelum akad nikah.
  • Malam bajapuik: Penjemputan mempelai pria ke rumah mempelai wanita untuk akad nikah.

5. Garis Keturunan Ibu

Masyarakat Minangkabau menganut sistem matrilineal, di mana garis keturunan diambil dari pihak ibu.

Jika seorang pria Minang bersuku Guci menikah dengan wanita Minang bersuku Tanjung, maka seluruh anaknya akan menjadi suku Tanjung.

6. Menjual Anak Laki-Laki Jika Mirip dengan Ayahnya

Jika pasangan Minang memiliki anak laki-laki yang mirip dengan ayahnya, keluarga akan "menjual" anak tersebut kepada saudara yang belum memiliki keturunan.

Istilah "jual" di sini bersifat simbolis, di mana keluarga yang membeli memberikan sejumlah uang kepada orang tua anak tersebut.

Editor : Heru C
Sumber : Youtube Kaba Rantau Official
Bagikan

Berita Terkait
Terkini