Sebagai sesuatu yang berfungsi untuk komunikasi sudah tentu menggunakan bahasa yaitu bahasa dengan ekspresi budaya antara manusia dengan alam gaib dalam bentuk mantera.
Karakteristik Musikal Basirompak dan Nada yang Digunakan
Melodi alat musik Saluang dalam tradisi Sirompak prinsipnya berperan mengiringi melodi vokal atau nyanyian dan sebagai pembuka atau intro sebelum upacara dilaksanakan.Melodi tersebut nantinya akan menjembatani dari satu kesatuan melodi vokal ke kesatuan melodi berikutnya.
Selain itu, melodi Saluang juga menghiasi melodi vokal yang cendrung hadir di ujung kesatuan melodi dendang.
Tangga nada Saluang Sirompak pada notasi terdiri dari lima nada, dapat juga disebut sebagai tangga nada pentatonik. Hal tersebut dikarenakan istilah pentatonik
tidak dapat digeneralisir.Misalnya, tangga nada pentatonik gamelan Jawa adalah ji-rolu-mo-nem (1-2-3-5-6) yang disebut slendro dengan interval yang berbeda dengan interval Saluang Sirompak, dan begitu juga tangga nada pentatonik yang terkandung pada musikmusik etnik lain di nusantara.
Penentuan sistem nada saluang Sirompak ditentukan dengan menggunakan pendekatan akurasi ukuran nada (diatonik) dalam teori musik Barat (wheighted scale) ditemukan nada-nada Saluang Sirompak mendekati nada E4, A4, B4, C5, dan D5.
Mendekati nada-nada tersebut adalah frekwensi nada-nada Saluang Sirompak berada pada posisi lebih atau kurang dari nada-nada yang absolut (diatonik).
Editor : Redaksi