8 Tempat Wisata dan Kuliner di Payakumbuh untuk Lebaran Idul Fitri 2023, Instagramable?

×

8 Tempat Wisata dan Kuliner di Payakumbuh untuk Lebaran Idul Fitri 2023, Instagramable?

Bagikan berita
Spot OOTD Instagramable di Panorama Ampangan (foto: Native Indonesia)|Keindahan puncak marajo (foto: Sikamek Sumbar Pemprov)
Spot OOTD Instagramable di Panorama Ampangan (foto: Native Indonesia)|Keindahan puncak marajo (foto: Sikamek Sumbar Pemprov)

HALONUSA.COM - Pada artikel ini, terdapat rekomendasi 8 tempat wisata dan kuliner di Payakumbuh untuk dikunjungi saat Lebaran Idul Fitri 1444H pada 2023 yang disebut Instagramable banget.

Pasalnya, baik view tempat wisata atau pun lokasi kulinernya menghadirkan pemandangan indah yang menyejukkan mata. Bahkan, penampakannya sangat cocok untuk healing dan menenangkan diri dari kelelahan.

Namun karena momen Hari Raya Idul Fitri, tentu saja tempat wisata dan kuliner di Payakumbuh tersebut cukup ramai. Cara mengatasinya dengan mengunjungi pada waktu-waktu tertentu, yang jauh dari perencanaan orang lain.

Misalnya tempat kuliner, dapat mulai kamu kunjungi dari sekarang untuk menghabiskan waktu berbuka puasa pada bulan suci Ramadhan. Sementara wisata, kunjungi pada hari H lebaran usai sholat idul fitri atau sekalian 4-5 hari setelahnya.

Kenapa? karena orang usai sholat Idul Fitri biasanya akan bersilaturahmi dulu ke keluarga terdekat, begitu pula ketika 4-5 hari setelah hari H lebaran akan banyak pihak yang kembali ke aktivitas sehari-harinya dengan bekerja atau pun sekolah.

8 Tempat Wisata dan Kuliner di Payakumbuh

1. Jembatan Ratapan Ibu

[caption id="attachment_1698" align="aligncenter" width="734"]Jembatan Ratapan Ibu menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar). | Foto: BPCB Sumbar Jembatan Ratapan Ibu menjadi salah tempat wisata di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar). (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]

Tempat wisata yang pertama yaitu Jembatan Ratapan Ibu dengan keindahan alam memukau dan tidak kalah cantiknya, kamu bahkan tidak perlu singgah karena hanya dengan melewatinya saja dapat melihat desain bersejarah yang sudah ada sejak tahun 1818 itu.

Pemerintah Hindia Belanda membangunnya dengan teknik kerja paksa penduduk Indonesia, terlihat dari pengaruh desain bangunannya yang khas. Dulunya difungsikan untuk menghubungkan Pasar Payakumbuh dengan Nagari Aie Tabik meski menyimpan kenangan menyedihkan masa lalu.

Nama Jembatan Ratapan Ibu disematkan karena pada zaman dahulu tempat ini menjadi salah satu tempat eksekusi para pemuda dan jasadnya dibuang di sungai Batang Agam, kejadian tersebut membuat para ibu meratap dalam tangisan sebab kehilangan. Momennya akan makin terasa, saat menyaksikan suasana menjelang senja.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini