Uang 500 Seri Wayang Tahun 1938, Harganya Selangit! 

×

Uang 500 Seri Wayang Tahun 1938, Harganya Selangit! 

Bagikan berita
Uang 500 gulden seri wayang tahun 1938. (Foto: FJB Kaskus)|Uang 200 gulden seri wayang tahun 1938. (Foto: Bukalapak)
Uang 500 gulden seri wayang tahun 1938. (Foto: FJB Kaskus)|Uang 200 gulden seri wayang tahun 1938. (Foto: Bukalapak)

HALONUSA.COM - Bagi kamu kolektor uang, mengoleksi uang akan menjadi hobi yang menarik, apalagi uang yang kamu miliki ada uang yang cukup kuno seperti uang pecahan 500 seri Wayang tahun 1938.

Mungkin sebagian kamu belum mengetahui uang 500 seri wayang ini pernah dijadikan alat tukar di dunia.

Uang kuno 500 seri wayang tahun 1938 ini terlihat memiliki dua gambar penari wayang dan dibelakangnya ada gambar teks undang-undang dengan 4 bahasa.

Salah satu mata uang yang sangat bersejarah itu disebut oleh Bank Indonesia sebagai uang kertas terakhir De Javasche Bank, sebelum Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang yang memenangkan Perang Dunia I.

Selain itu, dalam katalog uang kertas Indonesia 1782-1996 juga terhampar penjelasan bahwa ada delapan nominal yang beredar pada masa itu, yakni 5, 10, 25, 50, 100, 200, 500, dan 1000 Gulden.

Saat ini, uang kuno seri wayang telah menjadi sangat langka. Terdapat tiga variasi tanda tangan yang tertera pada uang gulden seri wayang ini. Pertama adalah seri tanda tangan Praasterink dan B. Wichers yang dicetak pada tahun 1934-1937.

Kedua, seri tanda tangan Waveren dan B. Wichers pada tahun 1937-1939. Terakhir, tanda tangan R.E. Smits dan B. Wichers pada tahun 1939.

Satu set seri gulden wayang ini merupakan uang kertas termahal di Indonesia dan menjadi buruan kolektor. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika memiliki harga yang sangat mahal.

Dikutip dari WartaBulukumba pada Maret 2021, di Kota Surabaya, Jawa Timur, telah diadakan pameran bernama Suroboyo Vintage Community.

Suroboyo Vintage Community menyelenggarakan pameran hingga tanggal 4 April 2021 dengan tujuan mempromosikan ekonomi kreatif komunitas barang-barang kuno, antik, dan langka.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini