Berdasarkan RPJMN 2020-2024 diharapkan jumlah wirausaha di Indonesia sebanyak 11,2 juta atau sebanyak 4 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Di tahun 2022 ini, angkanya baru sebesar 3,47 persen.
Angka ini cukup jauh bila dibandingkan dengan jumlah wirausaha di negara ASEAN lainnya, misal di Singapura yang mencapai 8,76 persen dari jumlah penduduk.
"Data-data di atas menunjukkan bahwa Indonesia cenderung membutuhkan peran inkubator untuk menjadi jembatan atau agregator pendamping bagi UMKM, calon wirausaha, dan wirausaha pemula dalam upaya mendukung pertumbuhan bisnis baru," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Nazwir, mengatakan, UMKM adalah pejuang-pejuang kesejahteraan.
Jumlah UMKM di Sumbar sangat banyak. Di mana hampir 90 persennya merupakan pelaku usaha mikro, sedangkan sisanya 10 persen lagi merupakan pelaku usaha kecil dan menengah serta pelaku usaha besar.
"Pelaku usaha mikro di Sumbar paling banyak dengan aset Rp2 miliar ke bawah," katanya.
Pemprov Sumbar katanya, mendorong pelaku usaha mikro ini bisa jadi wirausaha tangguh. Pemerintah berupaya pada rentang tahun 2021-2026 mampu mewujudkan 100 ribu entrepreneur di Sumbar."Entrepreneur ini identik dengan wirausaha tangguh," ujarnya.
Seorang wirausaha tangguh, sambungnya, dalam melakukan usahanya akan penuh dengan inovasi dan kreativitas, sehingga mampu menghasilkan usaha yang mempunyai nilai tambah.
Jika suatu usaha sudah mempunyai nilai tambah, maka dengan sendirinya akan mendatangkan keuntungan bagi pelakunya.
Editor : Redaksi