Andre menagih tanggung jawab Pemprov Sumbar untuk klub kebanggaan Sumbar ini. Yang laga kandangnya sangat dinantikan masyarakat.
"Mana tanggung jawab Pemprov. Kalau Pemprov tak mampu mengelola, serahkan pengelolaan kepada Semen Padang. Biar Semen Padang yang merawat. Sehingga kualitas rumput terjaga. Kami tuntut tanggung jawab dan janji. Jangan sebatas janji tapi realisasi nol besar," tegas Andre.
Senada dengan Andre, dirigen Spartacks, Finteo Miranda dalam akun facebooknya juga mengaku kecewa dengan apa yang dilakukan Pemprov Sumbar.
"Sayang sekali. Komitmen hanya omong doang. Beberapa bulan lalu kita semua bersitegang untuk memperjuangkan GHAS agar bisa dipakai oleh SPFC atau tim profesional lainnya untuk membanggakan ranah Minang," tulisnya.
Dalam akun @teoslalufals itu Teo menulis, namun sayang komitmen hanya tinggal kenangan.
"Apa yang dipikirkan pengelola GHAS? Tanggal 22 September 2022 ini SPFC kembali berlata. Anda bisa jamin kualitas rumput kembali membaik," tulisnya lagi.
Seperti diketahui, ada enam poin yang disepakati dalam pertemuan Pemprov Sumbar diwakili Audy Joinaldi dan manajemen Semen Padang FC pada 5 Agustus 2022 lalu di Indarung, berikut isinya:1. Pemprov mendukung penuh Semen Padang FC berkandang di Stadion Haji Agus Salim, Kota Padang.
2. Mengenai biaya perawatan yang dikeluarkan oleh manajemen SPFC, semuanya akan dikompensasikan untuk thn 2023 setelah dilakukan pengkajian ulang mengenai biaya yang keluar. Untuk tahun ini tidak dapat dilakukan kompensasi.
3. Wagub akan berupaya mencari tambahan sponsorship untuk tim SPFC dan akan lebih memberikan perhatian kepada tim SPFC. Saat ini Wagub sudah melakukan Mapping calon-calon sponsor dan perantau potensial untuk tambahan sponsorship bersama BOC dan BOD KSSP.
Editor : Redaksi