Andre memprediksi, kuota yang sudah ditetapkan pemerintah pada tahun ini yakni sebesar 23,05 juta Kiloliter hanya bertahan sampai September 2022. Katanya, diperlukan upaya pengendalian dan penambahan kuota guna mengatasi hal tersebut.
[caption id="attachment_35519" align="alignnone" width="533"]
Program Jumat Berkah DPD Partai Gerindra Sumbar. (Foto: Dok. Tim AR)[/caption]
Konsumsi BBM jenis Pertalite tahun ini diproyeksikan akan mencapai 28 juta kiloliter (KL).
Sementara kuota yang sudah ditetapkan pemerintah pada tahun ini hanya 23,05 juta kl dan diprediksi hanya bertahan sampai September 2022.
Anggota Fraksi Gerindra DPR RI ini mengatakan, dampak dari menipisnya kuota Pertalite ini sudah mulai terasa.
Masyarakat di berbagai daerah mengeluh kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite di SPBU.Baca juga: Tinjau SPBU dan Terminal Pertamina di Padang, Andre Rosiade Sempatkan Bantu Pembangunan Masjid
Kondisi itu seperti terpantau di Sumbar, Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kota Banda Aceh, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), hingga Cianjur, Jawa Barat (Jabar).
"Perlu upaya pengendalian dan penambahan kuota guna mengatasi hal tersebut. Kami minta pemerintah segera duduk bersama pihak terkait seperti Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Pertamina dan BPH Migas untuk membicarakan penambahan kuota BBM jenis Pertalite," tuturnya. (*)
Editor : Redaksi
