Rastafari memotong jalan mereka sendiri, mereka menolak pemujaan leluhur yang umum dalam agama-agama Afrosentris lainnya.
Rastafari berfokus pada masa depan yang mulia di mana Tuhan (Jah) membebaskan dunia dari kejahatan.
Paham ini pada umumnya ditemukan juga di agama-agama lain, sama seperti halnya sikap kontroversial mereka terhadap homoseksual atau LGBT.
Rastafari berhasil menyuarakan penggunaan Ganja agar dilegalisasi dalam upacara, bahkan pemerintahan Jamaika melicinkan jalan mereka.
Mengutip dari Edmonds, Ennis B. (2012). Rastafari: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University Press.
Dan The History of The Rastafari Movement and Cannabis, Royal Queen Seeds, 2018. Sumber Baca Ganja.
Ganja Sebagai Sakramen
Rastafari menganggap Ganja sebagai herbal suci yang menenangkan pikiran yang bermasalah dan memungkinkan seseorang untuk berpikir lebih jernih.Gerakan ini cenderung menghindari alkohol, tembakau, dan bahkan kafein yang diklaim dapat mengurangi kesehatan.
Upacara umum Rastafari dan penggunaan Ganja disebut groundings yang artinya landasan.
Para praktisi berkumpul berkelompok dan saling berbagi pipa atau lintingan Ganja, sebelum membahas hal-hal filosofis secara non-agresif.
Editor : Redaksi