Bantuan untuk Korban Terdampak Gempa di Pasaman Raya Terus Berdatangan, Pakar Ingatkan Ini

×

Bantuan untuk Korban Terdampak Gempa di Pasaman Raya Terus Berdatangan, Pakar Ingatkan Ini

Bagikan berita
Bantuan korban gempa di Pasaman Raya. (Foto: Dok. Polda Sumbar)|Tiga dari kiri: Kapolda Sumbar, Irjen Teddy Minahasa Putra (Foto: Dok. Polda Sumbar)
Bantuan korban gempa di Pasaman Raya. (Foto: Dok. Polda Sumbar)|Tiga dari kiri: Kapolda Sumbar, Irjen Teddy Minahasa Putra (Foto: Dok. Polda Sumbar)

Setelah terjadinya bencana di suatu wilayah, katanya, akan selalu banyak dampak sosial yang dialami oleh korban terdampak. Seperti, pola hidup karena kehilangan usaha, lahan pertanian dan juga rumah.

"Konsekuensinya bencana alam akan melahirkan bencana sosial seperti kemiskinan, rusaknya fasilitas sosial seperti sekolah, pasar dan tempat ibadah," katanya.

Dampak sosial lainnya adalah masyarakat melakukan migrasi ke daerah lain, sehingga banyak lahan tidur tak terurus.

Selain itu, belajar dari gempa 2009 silam, kata Erian, potensi meningkatnya Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) akibat tekanan hidup, gangguan traumatik atau ketakutan terhadap bencana akan sangat terbuka.

"Potensi ini sangat terbuka, belajar dari gempa tahun 2009 yang kita alami, terjadi peningkatan pasien sebanyak 25 persen ODGJ di Sumbar," ungkap Erian.

Protes Warga

Pada kunjungan ke lokasi terdampak gempa pada Sabtu (26/2/2022), Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sempat dibentak oleh salah seorang warga karena diduga tak dilihat oleh politisi PDI Perjuangan tersebut.

Meski Risma tak membalas, insiden 'cekcok' tersebut juga dinilai sebagai buruknya perencanaan, koordinasi, waktu dan sistem protokoler kunjungan Mensos ke lokasi bencana.

[caption id="attachment_28530" align="alignnone" width="725"]Tangkapan layar seorang pria 'cekcok' dengan Menteri Sosial. (Foto: Dok. Facebook/Faris Mediansa Putera) Tangkapan layar seorang pria 'cekcok' dengan Menteri Sosial. (Foto: Dok. Facebook/Faris Mediansa Putera)[/caption]

"Road map dan waktu perjalanan yang masih terkesan berburu dengan waktu, akibatnya justru menimbulkan polemik dan rasa ketidakadilan dalam masyarakat," katanya.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini