Kejadian yang tak senonoh itu terjadi sepanjang 2021-2014 di mana dalam 2 tahun ia kerap disuruh-suruh untuk melayani rekan kerja. Padahal menurutnya kedudukan mereka setara sebagai pegawai.
"Tapi mereka secara bersama sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," ujarnya.
M-S menyebut sudah tidak bisa terhitung berapa kali teman-teman kerjanya itu melakukan pelecehan, memukul, memaki tanpa ada perlawanan.
Pasalnya ia kerap sendirian sementara rekan-kerjanya bersama melakukan hal itu.
[caption id="" align="alignnone" width="640"] Berikan kebebasan kepada hak orang lain untuk bahagia. Foto: Twitter.[/caption]
Puncaknya terjadi pada 2015 di mana MS dilecehkan oleh teman-teman kerjanya. Mereka bahkan berani menelanjangi MS."Tahun 2015, mereka beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mencorat-coret buah zakar saya memakai spidol," ungkapnya.
Kejadian tersebut membuat MS trauma dan kehilangan kestabilan emosi.
Bahkan menurutnya, para pelaku mendokumentasikan tindakan pelecehan tersebut.
"Pelecehan seksual dan perundungan tersebut mengubah pola mental, menjadikan saya stres dan merasa hina, saya trauma berat, tapi mau tak mau harus bertahan demi mencari nafkah," ujarnya.
Editor : Redaksi