Aplikasi itu bermuatan malware Android/fakeAdBlocker. Mampu mengunduh dan mengeksekusi muatan seperti trojan perbankan, SMS dan adware agresif di ponsel.
Sebagai informasi, per Juli 2021 malware itu telah didownload sebanyak 150 ribu kali di ponsel Android. Android/fakeAdBlocker telah berumur hampir dua tahun sejak ditemukan pertama kali September 2019.
Ada cara bagi kamu pemilik HP Android dan ingin memeriksa apakah perangkat terinfeksi malware.
Dengan masuk ke Pengaturan lalu klik Aplikasi, malware bisa dengan mudah dikenali karena tidak memiliki ikon atau nama aplikasi dan apabila ditemukan langsung lakukan Uninstall.
“Mempercayai iklan scareware dapat merugikan korbannya baik dengan mengirimkan pesan SMS tarif premium, berlangganan layanan yang tidak perlu atau mengunduh aplikasi tambahan dan seringkali berbahaya.
Selain itu kami mengidentifikasi berbagai trojan perbankan Android dan SMS yang diunduh dan dieksekusi,” kata Stefanko.Bukan hanya Android, ancaman yang sama juga berlaku bagi perangkat iOS.
Jika terinfeksi maka HP akan mendapatkan banyak iklan seperti kalender spam dan penipuan untuk menekan tautan berbahaya. (*)
Editor : Redaksi