HALONUSA.COM – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) semakin memperkuat peran sebagai penyedia teknologi dan layanan digital terdepan melalui tiga pilar bisnis digitalnya, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services.
Kali ini, TelkomGroup mendukung Dewan Pers dan industri pers nasional dalam mengimplementasikan inovasi teknologi terkini bagi industri media, khususnya periklanan, dengan meluncurkan layanan digital bernama TADEX (Tanah Air Digital Exchange), sebuah premium programmatic advertising terbesar di Indonesia.
Baca juga:Â Berikut Fitur Utama Telkomsel nGage
TADEX hadir sebagai solusi bagi para pelaku di industri periklanan Indonesia, baik bagi publishers maupun advertisers dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. TADEX terbentuk sebagai hasil kolaborasi dua anak perusahaan TelkomGroup yakni Telkomsel dan Metranet bersama dengan Dewan Pers, Task Force Media Sustainability dan Asosiasi Periklanan.
Peluncuran TADEX yang diselenggarakan secara virtual, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyambut baik kolaborasi antara dewan pers, Task Force Media Sustainablity, dan TelkomGroup yang menciptakan inovasi teknologi bagi industri media, khususnya periklanan dengan menghadirkan TADEX.
"Karya anak bangsa ini harus kita dukung dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong ekosistem digital yang inklusif, membangun perikalanan digital yang inovatif dan transparan dengan tetap mengedepankan kualitas penyampaian pesan ke publik," katanya.Baca juga:Â 5 Startup Lulus Program Tinc Batch 5 Telkomsel, Perkuat Ekosistem Digital Nasional
Presiden Joko Widodo yakin TADEX akan memberikan angin segar karena menawarkan model bisnis periklanan digital berkelanjutan, membuka banyak peluang-peluang baru yang bermanfaat bagi advertiser, publisher, marketer, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Kehadiran TADEX menjadi momentum penting untuk melahirkan lompatan-lompatan baru, menciptakan ekosistem digital yang lebih baik, dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," ungkapnya.
Sementara Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir mengatakan, semua harus optimis dan yakin, walau ada pelemahan konsumsi dan tantangan ekonomi, kebutuhan beriklan tidak akan hilang. Yang ada tentunya terjadi pergeseran kebutuhan secara platform dengan cara beriklannya, yaitu dengan digitalisasi.
Editor : Redaksi