SEMANGAT BISNIS - Sejumlah pengembang tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan proyek-proyeknya demi menjaga kepercayaan para konsumen di tengah pandemi (Covid-19) yang telah memukul sektor properti.Seperti PT Prioritas Land Indonesia (PLI) yang baru saja melakukan serah terima unit Tower Lucia (A) dari Apartemen Majestic Point Serpong (MPS) di Marketing Gallery.
“Sudah menjadi komitmen bagi kami sebagai salah satu pengembang proyek properti terpadu atau mixed use development di Indonesia untuk menepati janji kami dalam proses pembangunan setiap proyek” ujar Marcellus Chandra, Direktur Prioritas Land Indonesia, Jumat (9/10).Serah terima unit Tower A berlangsung mulai akhir bulan Agustus lalu, sedangkan Tower B paling lama mulai November mendatang. Semula serah terima tahap perdana dijadwalkan Agustus 2019, namun kemudian dalam perjalanan sempat tersendat karena pasar properti melesu lima tahun terakhir ini, sehingga pekerjaan penyelesaian pembangunan juga turut terlambat.
“Di kondisi sesulit apapun, kewajiban kami adalah menepati janji. Sejak bulan Agustus 2020 hingga September sebanyak 70 unit kunci sudah diserahkan ke konsumen untuk segera dihuni. Kami mohon maaf kepada para konsumen atas keterlambatan ini,” jelas dia.MPS merupakan proyek apartemen dua tower yang dibangun di atas lahan seluas 8.000 m2 di koridor Jalan Raya Legok, Karawaci, Tangerang, Banten, dengan total hunian sebanyak 952 unit. Adapun tower A ini terdiri dari 351 unit hunian yang seluruhnya telah siap diserahterimakan dan dihuni secara bertahap.
Untuk saat ini Tower A hanya tersisa 24 unit, Tower B sudah terjual 85% dari total 601 unit. Adapun unit yang dipasarkan terdiri dari tipe studio dengan luas semi gross 29 m2, tipe 1 bedroom dengan luas 47m2 dan tipe 2 bedroom dengan luas 61m2 seharga Rp590 juta - 1,2 miliar per unit.Marcellus mengaku sejak pandemi prospek penjualannya sangat tertekan. Rata-rata ketika normal pihaknya bisa menjual sampai 30 unit per bulan, sementara sejak pandemi konsumen cenderung menahan diri, bahkan cenderung tidak ada unit yang terjual selama pandemi.
Apartemen mengusung konsep campus residence dengan menggandeng Universitas Esa Unggul (UEU) yang sejak September tahun 2018 sudah dimulai perkuliahan dengan jumlah mahasiswa mencapai lebih 100 orang.“Potensinya sangat besar karena Serpong telah berkembang menjadi pusat pendidikan dengan banyak kampus ternama hadir di wilayah ini. Kami yakin Majestic Point Serpong adalah pilihan investasi strategis bagi pembeli yang mencari properti untuk investasi,” kata Marcellus.
Apartemen dilengkapi fasilitas kekinian, sesuai kebutuhan dan gaya hidup mahasiswa serta para professional dan keluarga muda. Antara lain sport facility seperti kolam renang, fitness centre, lapangan basket, jogging track, juga area bermain dan ruang hijau di lantai 19A.Baca Juga: WNA boleh memiliki rusun dalam UU Cipta Kerja, ini penjelasan Kepala BPNUntuk fasilitas keamanan, petugas keamanan berjaga 24 jam nonstop, didukung kamera CCTV di banyak titik, dan acces card untuk masing-masing penghuni. “Semua fasilitas free untuk penghuni,” ujarnya.Gandeng MNC Bank
Sementara itu, PLI bekerjasama dengan Bank MNC dalam mendanai konstruksi Apartemen Majestic Point Serpong. Total nilai investasi dua tower apartemen itu mencapai Rp 350 miliar.“Proyek Majestic Point Serpong merupakan hunian terintegrasi yang berada di kawasan strategis yaitu hanya 5 menit dari kota baru Gading Serpong dan Lippo Karawaci, sehingga memiliki nilai kawasan yang sangat tinggi, dan hal ini tentunya berpengaruh terhadap potensi kenaikan harganya. Maka itu, untuk para pembeli yang mencari properti dengan harga rendah dan lokasi baik masih terbuka,” ujar Pompidow, Recovery & Collection Division Head Bank MNC.
Dalam menggenjot penjualan, MPS bekerja sama dengan Bank MNC untuk pembiayaan pembelian apartemen dengan program KPA. Untuk Down Payment (DP) sendiri, bisa dicicil maksimal sebanyak 3x dengan berbagai pilihan besaran DP, mulai dari 5%.Saat ini developer memberikan berbagai keringanan untuk pembelian unit apartemen MPS. Salah satunya cukup bayar Rp 15 juta sudah bisa memiliki unit full furnished dan bebas biaya akad kredit. Yang menarik, MPS menawarkan penjualan unit dalam bentuk lot. 1 unit apartemen bisa dimiliki oleh 10 konsumen seharga Rp65 juta per lot.
“Cara bayarnya bisa diangsur selama 12 bulan. Legalitas sertifikat nantinya akan diserahkan ke notaris yang kami tunjuk, sementara setiap konsumen hanya menyimpan copy Akta Jual Beli,” jelas Marcellus.Tak hanya itu, untuk merangsang pasar developer juga memberikan prize wheel berhadiah sepeda lipat, sepeda gunung, logam mulia, AC hingga voucher belanja ratusan ribu rupiah.
Editor : Redaksi