Hari Tasyrik, Mengapa Umat Islam Dilarang Berpuasa?

×

Hari Tasyrik, Mengapa Umat Islam Dilarang Berpuasa?

Bagikan berita
Ilustrasi
Ilustrasi

HALONUSA - Hari Tasyrik adalah istilah yang merujuk pada tiga hari setelah Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Hari-hari ini memiliki keistimewaan khusus dalam Islam karena berkaitan dengan hari raya kurban.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Hari Tasyrik dan larangan berpuasa pada hari-hari tersebut.

Secara etimologis, "tasyrik" berasal dari bahasa Arab yang berarti mengarahkan sesuatu ke sinar matahari.

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha, yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Menurut buku "Panduan Praktis Ibadah Puasa," ketiga hari ini adalah penyempurna bagi Hari Raya Idul Adha.

Keistimewaan Hari Tasyrik

Hari Tasyrik memiliki keistimewaan sebagai hari yang dikhususkan oleh Allah untuk umat Islam agar mereka dapat menikmati nikmat dari hewan-hewan kurban.

Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Muslim yang menyatakan, "Hari-hari Tasyrik adalah hari-hari makan dan minum, dan zikir kepada Allah SWT."

Menurut kalender Hijriah dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, tahun ini Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Oleh karena itu, Hari Tasyrik pada tahun ini jatuh pada tanggal 18, 19, dan 20 Juni 2024.

Larangan Berpuasa di Hari Tasyrik

Pada Hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk tidak berpuasa, termasuk puasa Senin-Kamis, puasa Daud, puasa qadha, dan puasa-puasa lainnya.

Editor : Heru C
Bagikan

Berita Terkait
Terkini