"Terlihat retribusi tiket masuk, untuk masuk destinasi wisata pantai ataupun hutan manggrove tidak ada," katanya.
Fadel menambahkan, pada penghujung tahun sebelumnya momen seperti ini terjadinya peningkatan pengunjung. Namun jauh berbeda saat ini."Kita berharap persoalan pengelolaan ini bisa segera diselesaikan oleh Pemerintah Desa supaya desa wisata Apar bisa kembali eksis. Kita lebih kepenguatan lagi nih ke pengelolaan yang ada di Apar. Jadi bukan hanya untuk ajang promosi, mempromosikan bagus-bagus tapi lihat keadaan di lapangan kita enggak bagus jadi kami sebagai pengelola cukup malu juga," katanya. (*)
Editor : Tisya