Kedua yaitu hakikat kesucian yang dapat diartikan sebagai diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu, sesuai isi Hadits Rasulullah riwayat Imam Al-Bukhari yaitu مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ yang artinya siapa yang berpuasa dengan Iman di bulan Ramadhan akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.
Hakikat kesucian pun semakin lengkap dengan datangnya bulan Syawal pada momen bermaaf-maafan saat Hari Raya Idul Fitri, sehingga sempurna lah ibadah kita dengan pembukaan lembaran baru kehidupan seolah kembali jadi kertas putih tanpa noda.Itulah materi teks khutbah jumat singkat yang dikutip dari portal resmi NU tentang ketaqwaan dan kesucian yang bisa dilakukan selama bulan Syawal, jadikan sebagai referensi ceramah Jumat 5 Mei 2023 berdasarkan rangkuman Halonusa dari portal resmi NU. (*)
Editor : Redaksi
