Contoh Teks Khutbah Jumat 21 April 2023: Nasihat Setelah Ramadhan Berlalu

×

Contoh Teks Khutbah Jumat 21 April 2023: Nasihat Setelah Ramadhan Berlalu

Bagikan berita
Ilustrasi Khotbah Jumat. (Ilustrator: Ryan Ramadi/Halonusa)
Ilustrasi Khotbah Jumat. (Ilustrator: Ryan Ramadi/Halonusa)

HALONUSA.COM - Mengawali datangnya hari kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1444H, menjadi akhir dari bulan suci Ramadhan 2023 yang diperingati pada 21 April 2023.

Pagi harinya, umat Islam akan melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri dengan rangkaian khutbah dan juga doa. Sementara setelah zuhur, sholat Jumat pun akan diberlangsungkan.

Agar memaknai kemanfaatkan semua ibadah pada bulan suci Ramadhan 2023, simak beberapa nasihan untuk kamu ketahui agar memiliki pembelajaran kehidupan kedepannya menjadi manusia lebih baik lagi.

Pada artikel ini, terdapat contoh teks khutbah Jumat untuk dibacakan pada 21 April 2023 yang berjudul Nasihat Setelah Ramadhan Berlalu berdasarkan rangkuman Halonusa dari berbagai sumber.

Semoga dengan rangkuman tersebut, dapat membuat pencerahan pada kita semua terkait pembagian kelompok yaitu hamba musiman dan yang bersedih ketika Ramadhan berlalu. Berikut penjabaran selengkapnya pada tulisan ini.

Nasihat Setelah Ramadhan Berlalu

Berdasarkan makna Q.s. Al-Isra’: 84 terkait dua kelompok hamba setelah Ramadhan berlalu tersebut tidak lah sama karena, “Katakanlah; Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaan masing-masing.”

Dalam penjabarannya, golongan hamba musiman tersebut adalah mereka yang tampak sungguh-sungguh dalam ketaatan, sehinggga orang tersebut selalu dalam keadaan sujud, shalat, membaca Alquran atau menangis.

Namun, bersama habisnya bulan Ramadhan, dan setelah itu ia kembali lagi bermalas-malasan, kembali mendatangi maksiat seolah-olah ia baru saja dipenjara dengan berbagai macam ketaatan kembalilah ia terjerumus dalam syahwat dan kelalaian.

Setelah sebulan penuh ia hidup dengan iman, Alquran serta amalan-amalan yang mendekatkan diri kepada Allah, tiba-tiba saja ia ulangi perbuatan-perbuatan maksiatnya di masa lalu. Mereka itulah hamba-hamba musiman mereka tidak mengenal Allah kecuali hanya pada satu musim saja (yakni Ramadhan).

Sementara mereka yang bersedih ketika Ramadhan pergi, akan merasakan nikmatnya kasih dan penjagaan Allah, mereka lalui dengan penuh kesabaran, mereka sadari hakekat keadaan dirinya, betapa lemah, betapa hinanya mereka di hadapan Yang Maha Kuasa, mereka berpuasa dengan sebenar-benarnya, mereka shalat dengan sungguh-sungguh. Perpisahan dengan bulan Ramadhan membuat mereka sedih, bahkan tak jarang di antara mereka yang meneteskan air mata.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini