“Saya mencoba membawa anak-anak saya ke tempat yang aman. Ibuku sudah tua. Kami meninggalkan gedung setelah gempa pertama.”
Bay, yang membagikan ceritanya dengan Anadolu Agency melalui WhatsApp dan pesan teks, mencoba meninggalkan Gaziantep dengan mobil.
“Kami sedang berada di kendaraan kami sekarang. Banyak orang di dalam mobil. Ada kekacauan dan lalu lintas di mana-mana.”
Dia mengatakan gempa hari Senin adalah yang paling kuat yang pernah dia rasakan dalam hidupnya.
“Ini adalah gempa yang sangat kuat. Saya pernah mengalami gempa bumi yang berbeda sebelumnya tetapi belum pernah merasakan gempa yang berlangsung selama ini.”Profesor itu mengatakan dia yakin gempa hari Senin juga mengungkap betapa tidak siapnya dia menghadapi keadaan darurat seperti itu.
“Semua orang meninggalkan rumah tanpa persiapan. Kami tidak punya tas darurat, tidak ada kesadaran bahwa kami tidak boleh menggunakan lift,” ujarnya.
Setidaknya 3.800 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka akibat gempa besar di Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023. (*)
Editor : Redaksi