Timmy direkrut oleh Prof. Terang yang ternyata teman baik ayahnya. Ia pun melihat sisi lain dari dunia yang tidak pernah ia tahu.
Selama ini ia hanya menyaksikan 'pertengkaran' di medsos sebagai hiburan. Ternyata, jauh lebih kompleks dari itu.
Ada tim yang mengendalikan hal-hal yang viral. Apa, siapa dan untuk apa drama-drama itu dihadirkan, semua sudah tersusun rapi.
Timmy ditugaskan mencari durian busuk, pengkhianat diantara mereka. Sebelum Hari Bebas Bicara, satu hari dimana semua orang boleh mengatakan apapun pada siapapun.
Tapi, di hari penuh kebebasan itu semua berubah menjadi malapetaka.
Ini adalah Hari Bebas Bicara di Negara Kesatuan Adat Lawaknesia (NAKAL). Siapa saja boleh berbicara secara gamblang, terang-terangan, tanpa takut akan konsekuensi hukum.
Setiap warga negara berhak berbicara: membongkar kejahatan, membeberkan penipuan, mengungkapkan keburukan. Tujuannya, agar tercapai keadilan untuk seluruh rakyat.Namun, kawan, tujuan mulia ini berubah menjadi awan hitam. Jutaan aib terbongkar. Jutaan fitnah tersebar. Jutaan kebencian dan perundungan mengakar.
Rakyat berkelahi dengan rakyat. Tetangga dengan tetangga. Murid dengan guru. Karyawan dengan atasan. Anak dengan orangtua. Sahabat dengan sahabat. Kekasih dengan kekasih. Ucapan orang terdekat merobek dinding tiap rumah.
Ini adalah Hari Bebas Bicara. Setiap dendam, setiap benci, setiap amarah, lepas berkeliaran. Namun percayalah, kawan, orang jujur selalu ada, bak jarum dalam tumpukan jerami sekalipun.
Editor : Redaksi