Keesokan harinya, petugas patroli memberi Sasuke hukuman pertamanya di penjara. Satu-satunya alasan yang mereka berikan adalah bahwa selama absensi dia mengalihkan pandangannya, hal itu membuat marah para penjaga.
Petugas patroli mengangkat jeruji besi di atas kepala mereka, dan kemudian memukulkan tongkat mereka ke bahwa Sasuke hingga hancur, dengan tujuan untuk menghancurkan tulangnya, petugas patroli bergiliran untuk melakukannya.
Tentu saja, biasanya tidak ada cara bagi non-shinobi untuk mengalahkan Sasuke separah mereka. Sasuke mencoba yang terbaik untuk menerima hukuman itu, tapi tetap saja itu menyakitkan dan sulit untuk tidak marah. Bentuk diamnya dianggap sebagai pembangkangan, kepahitan terus menggerogotinya.
Tidak ada orang yang berhubungan dengan Sasuke yang aman dari pelecehan para penjaga. Jiji, di sela-sela pekerjaannya, juga sempat beberapa kali dipukul dengan batang besi di perutnya. Selain semua ini, Sasuke dipukuli sebanyak tiga kali hari itu untuk alasan yang paling tidak bisa dimengerti seperti ketika dia membisikkan sesuatu kepada Jiji. Baca Selengkapnya
Novel Sasuke Retsuden Chapter 3
Dia berpindah melewati halaman yang tercat merah oleh warna merah sinar matahari yang mulai terbenam, menuju ke perpustakaan yang terletak bersebrangan dengan gendung utama.
Hanya pada saat ini, saat makan malam, para narapidana dapat memasuki ruang arsip, mereka membuka pintu yang tertutupi kuningan yang telah berkarat, melihat di hadapan mereka lemari buku yangtinggi melewati bahu mereka, lemari-lemari itu tersusun sangat rapi, bangunan ini dibangun dengan menggunakan batu pasir dan laterit, yang membuat ventilasi gedung berlantai ini menjadi tempat yang tepat untuk menyimpan dokumen, yang terlindungi oleh kulit domba, karena dokumen ini dapat memudar dengan mudah. Baca SelengkapnyaNovel Sasuke Retsuden Chapter 4
Seperti biasa, para narapidana menuju ke daerah kerja mereka dengan muka lelah. Setiap hari aku terbangun dengan sinar mentari, memakan makananku, dan saat sang surya tenggelam, setelah menyelesaikan makan malam dan mandi, aku kembali ke selku.
Dari sisi lain, kehidupan ini bagaikan kehidupan tanpa kebebasan, tetapi di waktu luang diantara jadwal yang sangat ketat, setiap orang dapat melakukan apapun yang mereka inginkan. Bagi Penjira, itu adalah berjudi. Dan bagi Jiji, suatu permainan menebak jadwal patroli Menou. Baca Selengkapnya
Itulah link baca Novel Sasuke Retsuden dalam Bahasa Indonesia yang bisa kamu baca secara online. Semoga artikel ini bermanfaat. (*)
Editor : Redaksi