Tidak hanya sekadar ide dan gagasan yang disampaikannya kepada media di banyak kesempatan, tapi juga mewujdukannya dalam bentuk kerja nyata bagaimana pengerjaan jalan tol ini mulai dilakukan.
"Bahkan, tidak hanya itu, Andre juga memberi 'hadiah' lain kepada masyarakat Sumbar, yaitu meminta pihak Hutama Karya menyelesaikan pembangunan fly over di Sitinjau Laut," ucapnya.
Andri Rusta menyebutkan, konteks lobi dan jaringan yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan ini relevan dengan apa yang dijelaskan oleh Ehito Kimura (2013) tentang vertical coalition.
Walaupun konteks teori ini berangkat dari konsepsi pemekaran daerah, namun teori ini juga relevan melihat pembangunan yang dilaksanakan di daerah.
Dalam teorinya, kata Andri, Kimura menjelaskan pentingnya kerjasama secara vertikal antara elite lokal dan elite pusat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah.
Dalam hal ini elite lokal menggunakan relasinya di pusat untuk menyampaikan usulan pembangunan dalam bentuk proposal yang mereka ajukan.
"Melalui kekuatan lobi dan jaringannya dengan elite di tingkat pusat, maka proyek pembangunan yang diusulkan bersedia dilaksanakan oleh pemerintah pusat," kata kandidat Doktor Ilmu Politik ini.Menurutnya, bukanlah hal yang mudah membangun jaringan politik dan kekuatan lobi ini. Apalagi jika partai yang mengusung kepala daerah berbeda dengan partai penguasa di tingkat pusat.
Memang secara teorinya apa yang diusulkan pemerintah daerah akan ditampung dan tidak akan ditolak oleh pemerintah pusat.
Karena secara etika berpemerintahan hal ini tidak akan terjadi dan akan menimbulkan reaksi masyarakat di daerah.
Editor : Redaksi