Namun sayang, kata Andri, tidak banyak kepala daerah dan politisi yang mau berdiskusi dan meminta bantuan Andre yang sebenarnya fungsinya sebagai anggota DPR memang demikian.
Ego politik yang besar para politisi di Sumbar yang merasa lebih hebat, lebih senior dan lebih berpengalaman menafikan keberadaan Andre ini.
Anehnya juga ada yang berpikir meminta bantuan Andre berarti 'membesarkan' nama dan partai Andre, sehingga mengalahkan posisi mereka di dunia politik. Cara pikir seperti ini tentu akan merugikan masyarakat.
"Idealnya kolaborasi di antara politisi ini memang melintasi sekat ideologi politik demi kepentingan masyarakat. Inilah pesan yang disampaikan Andre Rosiade sesungguhnya," ucapnya.
Sementara faktanya anggota DPRD memang memiliki keterbatasan, terutama memenuhi permintaan masyarakat apalagi yang terkait dengan bantuan uang, barang atau jasa.
"Di sinilah peran Andre Rosiade memasilitasi kepentingan politisi yang meminta bantuannya. Tentu tidak hanya politisi, tapi juga kawan-kawan sejawat yang juga merasa membutuhan bantuan Andre untuk menyelesaikan masalah," katanya.
Andri mengatakan, tidak ada sedikitpun keberatan dari Andre membantu sepanjang memang ini untuk kebaikan bersama."Realita politik pada sosok Andre Rosiade ini mengingatkan saya pada konsep political benevolent yang memiliki arti adanya sikap baik hati dari pemilik kekuasaan atau politisi yang selama ini dibayangkan oleh publik sebagai kelompok yang korup, manipulatif dan tidak jujur," katanya.
Andre Rosiade berhasil membuktikan ketidakbenaran makna negatif politik tidak seperti yang dibayangkan publik selama ini.
Memang cara Andre berpolitik adakalanya 'tanpa tedeng aling-aling' yang kadang menyinggung politisi lain.
Editor : Redaksi