Sedangkan kata videografi muncul sesudah adanya medium elektro buat menangkap sebuah gambar berkiprah yang berbasis digital yaitu kamera video, karena video yang didapatkan memang dikhususkan buat ditayangkan pada medium elektronik seperti buat kepentingan tayangan televisi, internet, dan layar elektronika lainnya.
Medium
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pemilihan film yang berupa seluloid menjadi galat satu elemen dalam sinematografi.
Tetapi, seiring menggunakan perkembangan digital ketika ini, medium untuk menangkap gambar berkiprah atau sinema tidak hanya terbatas pada film seluloid atau kamera film saja.
Sekarang sudah banyak dijumpai jua sinematografer yang beralih memakai kamera berbasis digital, hal ini terjadi karena teknologi di kamera film digital yang memungkinkan buat terus berkembang.
Produk akhir yang didapatkan memang dapat dikatakan serupa dengan video yg sama-sama dihasilkan menggunakan kamera digital.
Meski demikian, sinematografi permanen berdiri menjadi sebuah disiplin ilmu yang mengutamakan elemen-elemen visual yang penting dalam membangun sebuah film.
Medium yang sama tidak serta berakibat tujuan pada menciptakan sebuah produk sama jua.Teknis
Umumnya videografi mencakup tahap pascaproduksi seperti editing, dan biasa jua terjadi tahapan tadi dikerjakan sang orang yang sama.
Seorang videografer bisa bekerja sendiri atau dalam tim, sedangkan sinematografi dipastikan membutuhkan sebuah kerja tim dikarenakan skala produksi yang tidak sinkron.
Umumnya sinematografer tidak bekerja mengoperasikan kamera secara langsung, melainkan membutuhkan seseorang asisten kamera pada tahap produksi.
Editor : Redaksi