Mendengar celutukan tersebut Gubernur Gamawan tidak enak hati. Usai pertemuan bilateral tersebut akhirnya Pemprov Sumbar menyepakati membangun masjid yang besar dan representatif berlokasi di kota Padang.
Lokasi masjid diputuskan berada di jalan Khatib Sulaiman. Setelah itu, diadakan sayembara. Dari lima nominasi, konsep masjid tanpa kubah justru yang menjadi pilihan setelah debat yang cukup panjang. Masjid tanpa kubah itu merupakan karya dari biro arsitek Urbane yang didirikan Ridwan Kamil.
Perancang Masjid Raya Sumatera Barat, arsitek bernama Rizal Muslimin yang saat ini menjadi dosen di Sydney, Australia.
"Jadi konsepnya masjid ini adalah kain yang terbentang, pada cerita terjadi perselisihan bagaimana memindahkan batu hajar aswad oleh empat suku di Mekah. Dan oleh Nabi Muhammad diambil kain, nah bentangan kain yang ada batu di tengah ini melengkung. Sehingga melengkung-nya ini yang jadi atap masjid," kata Ridwan Kamil ketika berkunjung ke Sumbar beberapa tahun lalu.Pada 2007 mulai dilakukan tender dan pada 2008 pembangunan Masjid Raya Sumbar resmi dimulai. "Total pembangunan hingga benar-benar selesai memakan waktu selama 10 tahun bersumber dari APBN hingga APBD hingga sumbangan masyarakat," kata Yulius.
Editor : Redaksi