Begitu berada di dalam sel, Anandamide dipecah oleh FAAH [asam lemak Amida Hidrolase] — Enzim Metabolit sebagai bagian dari siklus hidup molekul yang alamiah.
Tetapi CBD mengganggu proses ini dengan mengurangi akses Anandamide ke molekul transport FABP dan menunda jalannya Endocannabinoid ke bagian dalam sel.
Menurut tim ilmuwan dari Stony Brook University, sifat CBD yang menghambat dan menunda jalannya Endocannabinoid ke dalam sel, meningkatkan kadar Endocannabinoid (mis: Anandamide) dalam Sinapsis (sambungan saraf) otak.
Peningkatan Endocannabinoid melalui penghambatan Reabsorpsi Endocannabinoid menjadi kunci, dimana CBD dapat memberikan efek Neuroprotektif terhadap kejang, serta manfaat kesehatan lainnya
Efek Anti-inflamasi dan anti-kecemasan yang dihasilkan CBD, sebagian disebabkan oleh penghambatan adenosin — yaitu sumber energi utama sel untuk sistem transpor dan enzim.
Dengan menunda Reabsorpsi Neurotransmitter ini, CBD meningkatkan kadar adenosin di otak, yang mengatur aktivitas Reseptor adenosin.Reseptor adenosin A1A dan A2A memainkan peran penting dalam fungsi jantung dan pembuluh darah, mengatur konsumsi oksigen Miokard dan aliran darah koroner.
Reseptor ini memiliki efek Anti-inflamasi yang luas di seluruh tubuh.
Sebagai Modulator Alosterik
CBD juga berfungsi sebagai Modulator Reseptor Alosterik, yang berarti CBD dapat meningkatkan atau menghambat Reseptor mentransmisikan sinyal dengan mengubah bentuk Reseptor.
CBD bertindak sebagai Modulator Alosterik Positif dari Reseptor GABA-A.
Editor : Redaksi