Nah, berikut ini 6 tutur kata di Minangkabau yang sarat akan makna kehidupan. Simak selengkapnya ini.
6 Tutur Kata Minangkabau, Sarat Akan Makna Kehidupan
1. Kato Petatah
Kato Petatah adalah peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran dari orang tua-tua, biasanya di pakai atau diucapkan untuk mematahkan lawan bicara.Kata yang mengandung patahan kata atau sebagai patokan hukum, norma yang menjadi tuntunan masyarakat Minangkabau.
Hiduik dikaduang Adaik yang artinya, setiap kehidupan di Minangkabau diatur oleh adat
2. Kato Petitih
Kato Petitih adalah aturan yang mengatur pelaksanaan adat dengan seksama. Petitih merupakan peraturan operasional, pelaksanaan dan batasan peraturan di dalam masyarakat.
Tutur kata di Minangkabau yang bisa menjadi jembatan atau jalan yang di tempuh dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Dan menjadi fungsi penjelasan dari Kato Petatah.
3. Kato Pituah
Kato Pituah adalah ajaran-ajaran kebaikan berupa nasihat, pendidikan moral dan nilai, serta termasuk perintah secara tidak langsung, yang ditujukan bagi orang banyak, dan supaya dijadikan sebagai pijakan dan salah satu pedoman dalam menjalani kehidupan.Bakato paliharo lidah, balaku paliharo budi, yang artinya, bertutur kata peliharalah lidah, berperilaku peliharalah budi.
4. Kato Kieh
Kato Kieh adalah cara menyampaikan sesuatu dengan tidak berterus terang atau menggunakan perumpamaan yang menunjukkan nilai kesopanan yang tinggi.
Sehingga orang yang diajak berkomunikasi tidak merasa direndahkan dalam bertutur kata di Minangkabau. Bisa dengan sindiran yang bersifat pujian maupun cemoohan.