HALONUSA.COM – Organisasi atau komunitas Tobatenun menggelar Pameran Tenun Batak bertema Ekosistem Budaya & Masyarakat dalam agenda Adiwastra, di JCC Hall A, 9-13 Februari 2022.
Tenun Batak atau kain ulos menggambarkan lingkaran kehidupan masyarakat Batak. Mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian.
Kerri Na Basaria, Founder dan CEO PT Toba Tenun Sejahtra, menjelaskan, Tobatenun social value dan business value harus berjalan berdampingan.
Kemudian melakukan berbagai program pendampingan dan edukasi yang berkelanjutan untuk mendapatkan hasil karya tenun yang terstandarisasi.Salah satunya menciptakan suatu produk atau motif tenun baru (kontemporer).
Kerri Nas Basaria melanjutkan, setiap inovasi produk Tobatenun merupakan hasil riset. Melibatkan ekosistem perajin, mulai pengelos, pangani, pembuat motif, penenun, hingga panirat.
"Bagi kami perajin adalah mitra utama. Tobatenun berkomitmen untuk memperjuangkan sistem perdagangan yang adil bagi mereka," ungkapnya.Bahkan mengubah rantai distribusi dan bisnis model. Sehingga setiap perajin dapat tumbuh kuat dan terus meningkatkan keterampilan mereka untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi.
Tobatenun berupaya untuk mengembalikan kebanggaan perajin terhadap profesi yang mereka tekuni. Menciptakan karya-karya tenun dengan inovasi kekinian.
Sehingga tidak hanya sebagai kebutuhan sandang yang sarat akan simbol budaya, kasih sayang, dan persatuan tetapi juga bernilai ekonomi yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan perajin.
"Bersama kelompok-kelompok tenun kami terus berinovasi, memperkuat ekosistem dan menemukan solusi bersama untuk menciptakan nilai tambah produk berbasis budaya. Sehingga kebanggaan ini tidak hanya milik partonun, tetapi juga masyarakat Batak dan Indonesia," ujar Kerri Na Basaria.
Editor : Redaksi