"Ya sudah itukan ada kebaikan dalamnya," papar Gus Miftah.
Namun apabila melanggar syariat dan bertentangan secara hukum adat istiadat tidak dapat melaksanakannya.
"Nah artinya kembali pada kodrat tadi. Siapa pun yang lahir (laki-laki atau perempuan), sesuai dengan jenis kelaminnya saat memakamkan," terangnya.
Beda halnya dengan perubahan kelamin secara alamiah dan merupakan kodrat dari Allah. Gus Miftah memberikan pandangan tentang anggota TNI, Aprilio Mangganang.
Ia menerangkan, dahulunya orang mengira ia perempuan dan ternyata setelah hasil analisis medis ternyata ganda. Kemudian dari kegandaan itu lebih cenderung kelakian maka sisa dari itu perlu menutup."Bahkan analisa medis juga sudah sepengetahuan Pak Kasad waktu itu Bang Andhika Perkasa, ternyata ininya cowok gitu. Maka ininya itu perlu mempertahankan,” terang Gus Miftah.
Bilamana memiliki kecenderungan seperti itu maka perlu analisa medis. Kalau ia memang kecenderungannya cewek maka harus meghilangkan alat kelaminnya sebagai laki-laki, demikian sebaliknya.
Secara terang dan menurut Gus Miftah bahwa secara fiqh ia tetap sebagai seorang laki-laki. (*)
Editor : Redaksi
