Baik kita bahas dulu masalah transportasi,untuk sahabat-sahabat pendaki yang datang dari luar Sumatera, kita ambil titik poin dari Bandara International Minang Kabau (BIM).
Menuju kersik tuo dengan pilihan transportasi mobil travel Rp 120 ribu per orang bus Elf, biasa Rp 100 ribu per orang bus Elf full AC 130 ribu per orang, kamu akan lasung sampai ke kersik tuo, gerbang masuk pendakian.
Untuk kamu yang mungkin memilih untuk menyewa mobil, ya sewaan harga ngak jelas tergantung negosiasi sih. Naah, yang ini hati-hati calo yaa, yaa paham lah kan namannya wisata hahaha
kalau ngak bener-bener emang udah kenal atau tau pasaran harganya ya kamu juga tetap hati-hati aja , karena kasihan juga kalau kita datang dengan budget yang ngepas harus ketipu.
Dan untuk estimasi waktu, dari Kota Padang menuju kersik tuo kurang lebih memkan waktu 7 sampai 8 jam perjalanan normal.
Ohh ya, harga diatas dapat berubah kapan saja tergantung kemakmuran rakyat hahhahhaahahaha. Jangan serius amat, entar jadi lupa cara ketawa loh hahha.
Naaahh banyak orang yang masih bertanya-tanya,"kenapa ngak turun dari bandar udara Sultan Thaha Jambi aja ?" ya bisa saja tapi kejauhan, bisa menghabiskan 10 sampai 12 jam, otomatis akan banyak menghabisakan waktu dan tenaga teman-teman.Desa kersik tuo, tepat disepanjang jalan desa ini terdapat berbagai pilihan lokasi penginapan atau homestay untuk para pendaki, dengan kisaran harga 60 ribu semalam tentunya masih tergolong harga yang murah dong
Eeettsssssss bagi teman-teman yang ingin meminimalisai budget, disana juga tersedia rumah singgah loh, Homestay Mak Jus Penulis memanggilnya. Meskipun dengan kondisi yang seadaannya tersebut menurut Penulis cukup rekomen lohh, selain tempat yang lumayan nyaman, kita juga bisa bertemu dengan para pendaki dari berbagai daerah dan juga bisa mencari barengan. Yaa mana tau kan ketemu jodoh kalau berunjungpun bisa wkwkwkw #ngarep.
Selain menjadi tempat istirahat, desa Kersik Tuo juga terdapat pasar disana, jadi lebih memudahkan pendaki-pendaki untuk mempersiapkan logistik pendakian, tanpa harus memusingkan barang bawaan yang over.
Editor : Redaksi