Selain itu KKI Warsi mencatat, terjadinya penurunan tutupan hutan memicu konflik antara manusia dan satwa yang cukup tinggi.
"Seperti yang kami ketahui lima (5) ekor harimau Sumatra (panthera tigris sumatrae)konflik di beberapa tempat dan bahkan tiga (3) harimau Sumatra telah tertangkap oleh polisi hutan atau tim BKSDA," jelas Rudi Syaf.
Baca juga: Sudah Dua Ekor Harimau Sumatra di Kabupaten Solok Tertangkap, Senin ini di Lurah Ingu
Menurut data KKI Warsi secara akumulasi penurunan tutupan hutan di Sumbar terhitung 2017-2020 mencapai 31.403 Ha."Ini adalah fakta kuat, seperti yang saya jelaskan tadi bahwa hilangnya fragmen hutan di Sumbar dipicu aktivitas pembukaan kawasan hutan, walau laju deforestasi menurun dari tahun-tahun sebelumnya," tutupnya. (tan)
Editor : Redaksi