HALONUSA - Penunjukan Paulo Fonseca sebagai pelatih baru AC Milan telah memicu pro dan kontra dari para penggemar, dan hal ini dapat dimengerti.
Namun, jika melihat sejarah, penunjukan ini sebenarnya mengikuti tren sukses yang telah ada.
Sepak bola saat ini sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, dan Milan tidak terkecuali. Baru-baru ini, pada bulan April, protes penggemar muncul terkait rencana penunjukan Julen Lopetegui.
Akhirnya, Rossoneri memilih jalan lain dan terus mengalami perubahan favorit untuk posisi pelatih.
Ia sudah membahas topik ini secara mendalam sebelumnya, jadi kami akan mencoba untuk tidak terlalu lama dalam refleksi ini. Namun, kritik yang sama terhadap Lopetegui tidak seharusnya diulang terhadap Fonseca.
Ada tanda-tanda bahwa perpecahan di kalangan penggemar masih terlihat, dan sekarang kita harus melihat ke masa depan daripada berspekulasi tentang apa yang bisa terjadi.Kekecewaan terbesar para penggemar terhadap penunjukan Fonseca adalah reputasinya yang dianggap kurang mentereng.
Banyak penggemar berpendapat bahwa Rossoneri seharusnya memilih manajer dengan reputasi lebih tinggi, baik di Italia maupun internasional.
Pasar manajerial saat ini sangat tidak stabil, dengan beberapa nama besar tersedia. Namun, ketersediaan dan reputasi tidak selalu berarti mereka cocok untuk Milan, dan juga tidak menjamin mereka dapat membuat Milan cocok untuk mereka.
Nama-nama seperti Thomas Tuchel, Antonio Conte, dan bahkan Jurgen Klopp telah diusulkan oleh para penggemar. Tetapi, sepak bola tidak sesederhana itu.
Editor : Heru C