HALONUSA - Seiring dengan kegembiraan yang menggema di AC Milan tentang penunjukan Paulo Fonseca sebagai pelatih kepala baru, penting juga untuk melihat ke belakang dan memahami preferensi dan keberhasilan pelatih yang berpengalaman ini dalam mengelola penyerang.
Fonseca, yang reputasinya dibangun atas dasar taktis yang kuat dan sepak bola menyerang, telah membentuk beberapa penyerang menjadi tokoh kunci di tim-timnya sebelumnya.
Di Shakhtar Donetsk, Mahmoud Hassan, yang juga dikenal sebagai Trezeguet, menikmati masa yang berkembang di bawah Fonseca.
Gaya permainan yang dinamis dan pendekatan ofensif Fonseca memberi ruang bagi Hassan untuk tampil cemerlang, membuktikan keefektifannya di depan gawang.
Ini menunjukkan bagaimana Fonseca mampu mengadaptasi taktiknya untuk mengoptimalkan potensi pemain.
Sementara itu, di AS Roma, Fonseca mengalihkan strateginya untuk mengakomodasi karakteristik pemain seperti Nikola Kalinic, yang walaupun tidak selalu menjadi pilihan utama, tetap memainkan peran vital ketika dipanggil.Keterampilan Fonseca dalam mengatur formasi dan menyesuaikan peran pemain di lapangan menonjol, menjadikan tiap penyerang di bawah asuhannya mampu memberikan kontribusi signifikan, walaupun dalam kapasitas yang berbeda-beda.
Kemampuan Fonseca untuk menggali potensi maksimal dari nomor 9 yang berbeda di setiap klub yang dia latih memberikan gambaran yang menarik tentang apa yang mungkin diharapkan dari lini depan AC Milan.
Dengan AC Milan sedang mencari pengganti yang ideal untuk Olivier Giroud, gaya kepemimpinan Fonseca yang telah terbukti bisa memberikan petunjuk penting terkait tipe striker yang akan dia kejar untuk memenuhi visi taktisnya di Milan.
Fans Milan mungkin perlu bersabar saat Fonseca menyesuaikan strategi dan pemainnya, tetapi jika sejarah adalah indikator, penyerang yang akan datang di bawah arahannya mungkin akan mengalami periode transformasi yang signifikan dan sukses. (*)
Editor : Heru C
