Peluru Nyasar di Padang Pariaman, Korban Tak Ada Biaya Sehingga Hidup Sebulan dengan Kesakitan

×

Peluru Nyasar di Padang Pariaman, Korban Tak Ada Biaya Sehingga Hidup Sebulan dengan Kesakitan

Bagikan berita
Ilustrasi peluru nyasar
Ilustrasi peluru nyasar

Sebulan Hidup Bersama Sebutir Peluru di Perut, Bela Gadis

HALONUSA - Satu bulan berlalu sejak Bela Cintia, seorang siswi berusia 14 tahun dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pilubang, Padang Pariaman, harus menjalani hidupnya dengan peluru yang masih bersarang dalam tubuhnya.

Pemilik peluru yang mengenainya tetap menjadi misteri hingga saat ini.

Keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian setempat pada Kamis, 25 Maret 2024.

Menyusul laporan tersebut, Kapolres Pariaman, AKBP Andreanaldo melalui Kapolsek Sungai Geringging, AKP Sudirman, telah mengarahkan korban untuk dirujuk ke RS Bhayangkara di Padang.

"Pada awal kasus ini, tepatnya pada 24 Februari, kami menyarankan agar korban segera dibawa ke RS Bhayangkara untuk melakukan pengangkatan proyektil peluru tersebut," ungkap AKP Sudirman pada Kamis, 21 Maret 2024.

Namun, saran tersebut tidak segera dilaksanakan, bahkan Bela terpaksa hidup bersama peluru tersebut di dalam perutnya setelahnya.

"Belakangan terungkap bahwa korban sebenarnya telah mendapat perawatan di RSUD Pariaman. Namun baru-baru ini kami mendapat informasi bahwa keluarga tidak membawa korban ke RS Bhayangkara karena masalah biaya," ujar Kapolsek.

Kapolsek menyayangkan ketidakjelasan ini baru diketahui belakangan. Jika keluarga secara terbuka mengenai kendala biaya, pihak kepolisian akan berusaha membantu.

Editor : Heru C
Bagikan

Berita Terkait
Terkini