HALONUSA.COM - Pemilu 2024 kembali dimarakkan oleh pemasangan APK atau bahan kampanye di tempat-tempat dilarang.
Taman kota, dan pohon-pohon pelindung pun tidak luput dari aksi pasang APK secara serampangan tersebut.
Beberapa waktu terakhir protes pun muncul dari berbagai aliansi peduli lingkungan yang diwujudkan dalam aksi mencabut APK di pohon-pohon di Kota Padang.
Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumbar menilai, caleg yang memasang bahan kampanyenya di tempat dilarang menandakan rusaknya moral calon wakil rakyat tersebut karena terang-terangan melabrak aturan yang ditetapkan.
Selain itu, Walhi mengajak, masyarakat untuk tidak memilih caleg-caleg yang bersangkutan karena dinilai tidak peduli terhadap lingkungan.
"Pertama, kita lihat pepohonan dengan berbagai alat peraga dan bahan kampanye mereka. Kedua tentu kita berharap penyelenggara Pemilu jangan berdiam diri," kata Direktur Eksekutif daerah WALHI Sumbar, Wengki Purwanto dilansir Halonusa.com melalui kanal YouTube PadangTV News Official, Kamis, 1 Februari 2024.Menurutnya, Pemilu ini sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Bagaimana mungkin bisa biarkan proses-proses ini terus terjadi.
"KPU, Bawaslu harus bergerak termasuk juga dinas lingkungan hidup, opd terkait lainnya di kabupaten kota harus juga bergerak. Kalau perlu panggil semua ketua-ketua partai dan caleg yang bersangkutan dan minta pertanggungjawab mereka atas pelanggaran yang dilakukan di tengah masih masifnya pemasangan APK di tempat-tempat dilarang," katanya.
Aliansi Cinta Pohon Sumbar mendesak, pihak terkait untuk memberikan tindakan tegas agar memberi efek cerah kepada oknum caleg tersebut.
Selain itu mereka juga meminta ada upaya antisipasi karena dikhawatirkan jika tidak dilakukan keberadaan APk di tempat terlarang itu akan berdampak lebih jauh seperti yang terjadi di Jakarta yang telah memakan korban.
Editor : Tisya