HALONUSA - Polresta Bukittinggi mengungkapkan motif dua orang oknum guru yang melakukan tindakan pencabulan kepada puluhan siswa di salah satu pesantren yang berada di kawasan Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati mengatakan modus pelaku melakukan pencabulan berawal dari minta bantuan untuk dipijat.
“Pelaku awalnya minta bantuan untuk dipijat kepada santrinya. Lalu saat minta bantuan itu, pelaku juga melakukan tindak pidana pencabulan kepada santrinya di ruangan yang masih dalam lingkup pesantren,” jelasnya.
Selanjutnya Yessi mengatakan bahwa berdasarkan keterangan korban jika tidak menuruti keinginan pelaku, maka para korban diancam untuk tidak naik kelas.
Dari keterangan pelaku, ia sudah melakukan berbagai tindakan kepada korban.
Dari tindakan meraba-raba hingga melakukan tindakan sodomi.Yessi menyebutkan, rata-rata umur korban setara dengan anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Yessi juga menyebutkan pihaknya bersama Dinas Sosial akan membantu pendampingan kepada korban, terutama bagi korban yang mengalami trauma.
“Kasus ini masih dalam proses pendalaman, takutnya nanti masih ada korban lainnya. Pihak kita juga sudah membuka posko pengaduan di Polresta jika masih ada korban,” pungkasnya. (*)
Editor : Heru C