HALONUSA.COM - Badan Pusat Statistik mencatat bahwa biaya hidup rata-rata di Kota Padang mencapai Rp8,577 juta per bulan. Hasil survei ini membuat Kota Bengkoang menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi di Sumatera Barat.
Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto mengungkapkan, tingginya nilai konsumsi di Padang dikarena perubahan pola konsumsi masyarakat akibat kemajuan teknologi.
“Kondisi ini mencerminkan dinamika ekonomi dan perubahan gaya hidup yang cepat di Kota Padang,” ujarnya pada Acara Sosialisasi Hasil SBH 2022 pada Rabu, 24 Januari 2024.
Menurutnya, nilai ini tidak berbanding lurus dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumbar 2024 yang ditetapkan sebesar Rp2.811.449,27 per bulan.
Statistisi Madya BPS Sumbar, Ilhamiwitri menambahkan setelah Kota Padang, kota dengan biaya hidup yang tinggi diikuti oleh Bukittinggi dengan nilai konsumsi Rp7,68 juta.
“Lalu, Pasaman Barat Rp5,24 juta dan Dharmasyara dengan nilai konsumsi terendah Rp4,839 juta,” tambahnya.Ilhamiwitri menjelaskan, SBH 2022 merupakan studi yang dilakukan untuk mengukur pengeluaran konsumsi rumah tangga di daerah perkotaan dan pedesaan guna menyusun pola konsumsi masyarakat, sebagai dasar perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK).
“IHK adalah data strategis yang digunakan untuk menentukan kebijakan pemerintah,” jelasnya,
Ia memaparkan, survei dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kualitas data, mengigat saat ini IHK masih dihitung berdasarkan SBH 2018, yang sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
“Perkembangan teknologi, perubahan pendapatan masyarakat, serta perubahan selera dan perilaku masyarakat dapat mengubah pola konsumsi. Oleh karena itu, SBH 2022 menjadi penting untuk memperbarui dasar perhitungan IHK,” katanya.
Editor : Halbert Caniago
