"Pada umunya kondisi mayat luka bakar paling banyak di tangan, kalau patah tidak bisa diperkirakan karena mayatnya sudah tidak lurus lagi atau melengkung," katanya.
Ada cara khusus yang dilakukan Mak Jo dan warga lainnya saat evakuasi jenazah ke bawah. Yakni, dengan cara memberikan tanda di setiap penemuan mayat.
"Jadi kalau masih ada tanda berarti masih ada mayat di sana, itulah yang kami informasikan ke bawah. Mayat yang dua orang itu posisinya di sekitar Tugu Abel," katanya.
Saat naik ke atas puncak, Mak Jo sebelumnya sudah mempelajari ciri khas Gunung Marapi terlebih dahulu. Pasalnya, jika sekali gunung Marapi sudah mengeluarkan material saat meletus, setelah itu erupsi berikutnya hanya mengeluarkan abu panas."Secara ilmu alamnya ketika naik gunung, jika arah angin ke utara kami naik, kalau ke barat cari perlindungan dulu. Kalau yang malam saat evakuasi arah angin ke arah utara," katanya. (*)
Editor : TisyaSumber : YouTube Warta Kota Production