HALONUSA.COM - Cerita di balik proses evakuasi jenazah korban erupsi Gunung Marapi, ada tubuhnya yang melengkung penuh luka bakar.
Tragedi meletusnya Gunung marapi di kawasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu, 3 Desember 2023 lalu, tidak hanya meninggalkan kisah pilu, tetapi juga aksi heroik dari warga Batu Palano yang ikut membantu mengevakuasi jenazah.
Pasalnya, warga Batu Palano yang evakuasi jenazah tidak bisa asal mendaki gunung saja, tetapi harus dibekali ilmu yang ada lantaran medan yang cukup ekstrim.
Edi Sutan Marajo, salah seorang warga Batu Palano, Kabupaten Agam yang ikut membantu mengevakuasi jenazah mengatakan, dirinya ikut melakukan evakuasi korban, serta juga ada Tim Basarnas, BPBD yang naik ke atas gunung.
"Kami masuk jalur lama, jalur lama itu adalah jalur pendakian pertama. Jalur itu yang tahu hanya warga Batu Palano, anggota Batu Palano dan anggota trail Batu Palano," katanya dilansir Halonusa.com melalui kanal YouTube Warta Kota Production, Rabu, 6 Desember 2023.
Pria yang akrap disapa Mak Jo ini menyebutkan, bahwa dirinya memilih jalur trabas menuju puncak gunung bersama 10 warga beserta anggota PMI."Pas kami sampai di puncak, warga yang sudah dulu naik ke atas sudah mengevakuasi beberapa mayat ke bawah. Waktu itu ada tiga mayat yang dievakuasi, jadi ketika kami naik ke atas dievakuasi pula mayat, kebetulan kantong ada dua," katanya.
Mak Jo menyebutkan, mereka sampai di atas sekitar jam 6 sore, kemudian membawa dua mayat sampai jam 10 malam di bawah. Saat membawa mayat ke bawah Mak Jo hanya berbekal senter HP.
"Karena kantong mayat minim, jadi dua mayat yang kami selamatkan terlebih dahulu," katanya.
Jika melihat kondisi korban, kata Mak Jo, rata-rata mengalami luka bakar di bagian tangan, dan terdapat patahan.
Editor : TisyaSumber : YouTube Warta Kota Production