“Tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya. Semuanya alami, menggunakan kompos dan air cabe,” lanjutnya.
Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi adalah di jual ke pasar. Pasalnya, sayur dari sistem terintegrasi itu bersifat organik dan memiliki harga yang lebih tinggi karena punya kualitas yang lebih baik.
Untuk itu, pihaknya akan mencarikan pasar untuk sayur organik tersebut sehingga para petani tidak kesulitan untuk menjualkan sayurnya.
Lebih lanjut, ia berharap dengan edukasi dan hasil yang diberikan mampu meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi bagi petani dan warga sekitar. Ia juga berharap, kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat dan juga terpacu menerapkan pertanian terintegrasi.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Pangan Lestari Ira Madanita merasa sangat terbantu dengan pelatihan, pendampingan serta bimbingan yang telah diberikan oleh Aqua Solok, Ia pun mengaku sangat terbantu akan pertanian terintegrasi yang telah diterapkan tersebut.
Dikatakan, sistem tersebut sangat efisien dan memudahkan petani. Ia menilai, sistem pertanian terintegrasi menghasilkan sayuran yang baik dan berkualitas. Selain itu, sayuran tersebut juga lebih mahal di pasaran.Wali Nagari Batang Barus Syafri Anton berharap kegiatan pemberdayaan pada kelompok tani terus berkembang sehingga dapat meningkat perekonomian masyarakat terkhususnya para petani. Selain itu kedepannya pihak pemerintah nagari juga akan membuka outlet untuk keseluruhan kelompok tani yang ada di nagari batang barus.
Outlet tersebut berguna untuk menyalurkan hasil produksi tani. Dimana para petani akan mudah menjual hasil panennya tanpa harus masuk ke pasar.
Sementara itu dengan adanya edukasi pemberdayaan masyarakat melalui pertanian dan perkebunan tersebut. Syafri berharap, hal ini dapat menciptakan ketahanan pangan dan ekonomi. Selain itu dengan penerapan pola hidup sehat dengan cara bertani yang baik serta diharapkan dapat menjadi daya tarik dan diikuti oleh petani lainnya. (*)
Editor : Halbert Caniago