HALONUSA.COM - Ratusan warga Anak Air, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang yang didominasi oleh emak-emak RW 11, RW 15, RW 17 melakukan aksi menolak keberadaan galian C di wilayah mereka.
Ratusan massa tersebut mendatangi lokasi tambang dan satu unit alat berat yang digunakan untuk menambang galian C juga disuruh meninggalkan lokasi.
salah seorang warga setempat, Rita Mustafa bersama rekannya pun mengiring alat berat tersbut hingga ke Bypass Anak Air.
Rita mengaku, aktivitas galian C ini sudah berlangsung selama 3 Minggu, jika tersu dibiarkan beraktivitas dikhawatirkan merusak lingkungan dan memicu terjadinya banjir bandang.
"Ada galian C di Batipuh Panjang, jika dibiarkan takutnya terjadi banjir bandang dan sebagainya. Jadi kami bersama sudah sepakat untuk menyelesaikan galian C ini," katanya.
Selain itu, truk yang membawa galian C yang biasanya lalu lalang di kawasan permukiman warga juga menimbulka polusi udara, serta juga dapat merusak jalan.Warga menilai, pemerintah dan dinas instansi terkait terkesan menutup mata dengan adanya aktivitas galian C di wilayah mereka. Padahal warga pernah mengadu ke pihak Kelurahan setempat, DPRD Kota Padang, DPRD Sumbar. Namun tidak ada tindak lanjut dari mereka.
"Kalau ini benar-benar proyek besar tentu ada orang yang kasihan sama kami. Di Anak Air ini sedangkan tidak ada penggalian banjirnya sudah sampai ke pinggang, mungkin kalau penggalian galian C akan diteruskan mungkin kami akan hilang ditelan banjir," katanya. (*)
Editor : Tisya