HALONUSA.COM - ISPA di Kota Padang meningkat pada September, terbanyak anak-anak. Kenali ciri-cirinya berikut ini.
Trend peningkatan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA mengalami kenaikan dan sejumlah wilayah di Kota Padang sejak kabut asap menyelimuti daerah itu beberapa waktu terakhir.
Data Puskesmas Andalas, Kecamatan Padang Timur misalnya. Pada bulan Agustus-September, grafik peningkatannya cukup signifikan.
Pada bulan Agustus per tanggal 12, jumlah kasus ISPA hanya 16 kasus. Sementara di bulan September ini hingga tanggal 12 kasus ISPA mencapai 66 kasus dengan rincian 12 anak-anak, sisanya orang dewasa dan lansia.
Kepala Puskesmas Andalas, Weni Fitria Nazulis mengungkapkan, ISPA biasanya sangat rentan terjadi pada anak-anak, lansia dan ibu hamil yang sedang mengalami penurunan imun tubuh dengan gejala awal demam batuk serta pilek.
"Untuk penyembuhan rentang waktu 5 hari hingga 2 minggu tergantung daya tahan tubuh masing-masing," katanya.Wenni menyebutkan, ISPA ini dipicu oleh virus influenza di udara dan juga partikel debu yang masuk ke hidung sehingga menyebabkan peradangan pada saluran pernafasan.
"Sekarang kalau kita melihat trend kasus infeksi saluran pernapasan itu agak meningkat. Misalnya kita bandingkan tanggal 1 sampai 11 September ini ketika kabut asap sudah mulai intensitasnya sudah mulai agak meningkat. Ada 66 kasus kalau dibandingkan di bulan lalu pada tanggal yang sama 1 sampai 11 Agustus," katanya.
Wenni menambahkan, kalau infeksi saluran pernafasan ciri-cirinya demam, batuk, pilek. Itu penyakit yang umum di masyarakat.
"Jadi kalau biasanya itu disebabkan oleh virus ya virus influenza atau bakteri tapi bisa juga diakibatkan oleh debu atau asap karena partikelnya masuk ke saluran pernafasan yang mengiritasi saluran pernapasan sehingga memicu peradangan atau infeksi di saluran pernafasan. Itu yang memicu timbulnya ISPA pada pasien," katanya.
Editor : Tisya